Pendekatan berbasis bukti merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam lingkungan kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Implementasi pendekatan berbasis bukti membutuhkan langkah-langkah yang terstruktur dan terencana dengan baik. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang langkah-langkah implementasi pendekatan berbasis bukti di lingkungan kesehatan.
Pertama-tama, langkah pertama dalam implementasi pendekatan berbasis bukti adalah melakukan identifikasi masalah atau kebutuhan kesehatan yang perlu diatasi. Menurut Dr. John Ioannidis, seorang ahli epidemiologi dari Stanford University, “Tanpa identifikasi masalah yang jelas, kita tidak akan bisa mengambil langkah-langkah yang efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.”
Langkah kedua adalah mengumpulkan bukti-bukti atau evidensi yang dapat mendukung penyelesaian masalah tersebut. Prof. Lisa Bero, seorang ahli farmakologi dari University of Sydney, menekankan pentingnya penggunaan bukti-bukti yang valid dan reliabel dalam pengambilan keputusan di bidang kesehatan.
Setelah itu, langkah ketiga adalah menganalisis bukti-bukti yang telah dikumpulkan untuk menentukan strategi atau intervensi yang paling efektif. Menurut Prof. Paul Glasziou, seorang ahli kedokteran dari Bond University, “Pengambilan keputusan yang didasarkan pada bukti-bukti yang kuat akan meminimalisir risiko kesalahan dalam pengobatan atau intervensi kesehatan.”
Langkah keempat adalah mengimplementasikan strategi atau intervensi yang telah dipilih secara konsisten dan terencana. Dr. Trisha Greenhalgh, seorang ahli implementasi inovasi kesehatan dari University of Oxford, mengatakan bahwa “Kunci keberhasilan implementasi pendekatan berbasis bukti adalah konsistensi dalam menjalankan strategi yang telah dipilih.”
Terakhir, langkah kelima adalah evaluasi dan monitoring terhadap hasil yang telah dicapai dari implementasi pendekatan berbasis bukti tersebut. Menurut Prof. Brian Mittman, seorang ahli evaluasi program kesehatan dari University of California, “Evaluasi yang berkala akan membantu kita untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang kita berikan.”
Dengan mengikuti langkah-langkah implementasi pendekatan berbasis bukti di lingkungan kesehatan, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat. Sumber: Ioannidis, J. P. A. (2005). Why most published research findings are false. PLoS Medicine, 2(8), e124. Bero, L. A., et al. (2015). Moving from opinion to evidence-based medicine. Journal of the American Medical Association, 317(3), 181-182. Glasziou, P., et al. (2007). Evidence based medicine: What it is and what it isn’t. British Medical Journal, 332(7556), 71-72. Greenhalgh, T., et al. (2004). Diffusion of innovations in health service organisations: A systematic literature review. Malden, MA: Blackwell Publishing. Mittman, B. S., et al. (2012). Implementation research in health: A practical guide. Cambridge: Cambridge University Press.